Senin, 20 Juli 2009

Arti dari Google

Arti dari Google

Google adalah plesetan dari kata 'googol', yang dipakai oleh Milton Sirotta, keponakan dari ahli matematika Amerika Edward Kasner, untuk menyebutkan angka 1 dan mempunyai 100 angka nol dibelakangnya. Google memakai kata ini dalam menjelaskan misi perusahaan untuk mengorganisasi sedemikian banyaknya informasi yang tersedia di Internet dan didunia ini.

Pencetus lahirnya google adalah dua orang mahasiswa Standford University, Larry Page dan Sergey Brin. Larry Page lahir pada tanggal 26 Maret 1973 di Lansing, Michigan

Ketika menjadi seorang siswa di program Ph.D. ilmu komputer Universitas Stanford, Page bertemu Sergey Brin. Bersama mereka menjalankan mesin pencari Google, yang mulai beroperasi pada 1998. Google didasarkan pada teknologi PageRank yang telah dipatenkan, yang mendasarkan pada struktur link - link antar situs web untuk menentukan peringkat suatu situs tertentu. Page masih tetap on leave dari program Ph.D.

Dengan terus melakukan penelitian Page menjalankan Google sebagai presiden bersama dengan Brin sampai 2001, ketika mereka merekrut Eric Schmidt untuk menjadi ketua umum dan CEO Google. Page sekarang menjalankan Google sebagai tritunggal bersama dengan Brin dan Schmidt.

Eric Schmidt merupakan lulusan Yorktown High School (Virginia). Setelah lulus dari yorktown Schmidt meneruskan sekolahnya ke Princeton University untuk mendapatkan gelar Bachelor of Science pada bidang studi Electrical Engineering. Pada tahun 1979 Schmidt mendapatkan gelar Master dalam Rekayasa Elektronika dan kemudian diteruskan dengan gelar Ph.D. dalam Ilmu Komputer pada tahun 1982 dari University of California, Berkeley. Schmidt juga bergabung dalam pembuatan lex, sebuah lexical parser dan sebuah alat penting dalam konstruksi compiler. Selain itu ia juga pernah mengajar secara part time di Standford Business School sebagai seorang professor.

ref / sumber : ftiumi.4umer.com

Kekuatan Itu Dari Allah

Kesadaran akan keterlibatan Allah bukan suatu alasan yang menyebabkan kita malah malas. Tidak berusaha karena hanya berharap pada takdir Allah. Justru seharusnya hal ini menjadi suatu dorongan kuat bagi kita. Inilah yang akan menjadi motivasi kita.

Ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil dari kesadaran kita akan keterlibatan Allah, yaitu:

Kekuatan
Siapa yang bisa melawan takdir Allah? Jika kita ditakdirkan berhasil siapa yang bisa
mencegahnya? Berlaku juga untuk sebaliknya kalau kita ditakdirkan untuk kecewa
atau sedih meski kita tidak melakukan apa-apa, kekecewaan atau kesedihan pasti
menghampiri kita. Sehingga tidak ada pilihan bagi kita kecuali untuk berusaha.

Sabar
Orang yang meyakini akan takdir Allah, dia akan selalu sabar setiap musibah
menimpanya, karena semuanya dari Allah. Dia akan menyambut musibah itu dengan
tegar, setegar gunung atau setegar karang diterjang ombak laut. Tanpa goyah sedikit
pun.

Sungguh indah apa yang dikatakan Ali bin Abi Thalib r.a.: “Hai bapak Fulan,
sesungguhnya jika engkau bersabar, engkau telah melewati takdirmu, dan engkau
mendapatkan pahala. Tetapi sekiranya engkau bersedih hati, sesungguhnya takdir
tetap saja berlaku, dan engkau mendapatkan dosa.”

Artikel lain tentang shabar

Ridha dan Qana’ah
Kita akan ridha terhadap apa yang diberikan Allah dan qanaah akan rezeki yang Dia
berikan kepada kita. Sehingga kalau kita sudah berusaha tetapi takdir bicara lain,
kita akan ridha dengan kegagalan yang dia alami, karena semua dari Allah. Tidak
ada alasan untuk tidak ridha.

Pengaruh dari sikap ini dia akan bersungguh-sungguh mencari rezeki dan dengan
cara yang benar.

Menerima Apa Adanya
Orang yang yakin dengan takdir, dia akan menerima apa yang diberikan Allah
kepadanya. Sikap ini akan melahirkan kekuatan jiwa, tidak akan kecewa, sedih,
putus asa, dan sikap-sikap cengeng lainnya. Dia yakin apa yang terjadi pada dirinya
adalah yang terbaik bagi dia.

Memiliki Harga Diri
Orang yang yakin akan takdir Allah akan memiliki harga diri karena yakin apa yang
dia miliki bukan berasal dari manusia tetapi dari Allah semata. Jika pun ada peran
manusia, itu hanya sebagai perantara saja. Harga diri ini akan menjadi sumber
kekuatan luar biasa, sehingga dia bisa mencurahkan segenap potensinya.

Berjiwa Tenang dan Damai
Orang yang yakin akan takdir, akan yakin pula bahwa segala musibah tidak akan
membuatnya takut dan ciut. Dia tenang terhadap apapun yang akan dan telah terjadi
karena semua kehendak Allah. Dia tidak akan ragu melakukan apapun karena hasil
adalah keputusan Allah setelah dia berusaha. Dia tidak akan menyesali masa lalu,
dia yakin dengan masa kini, dan berani menghadapi hari esok.

Berorientasi ke Depan dan Doing The Best
Orang yang yakin akan kekuatan Allah, sabar, ridha, qana’ah, menerima apa adanya,
memiliki harga diri, tenang, dan damai terhindar dari penyesalan masa lalu, berani
menghadapi realitas, bebas dari rasa pesimis, dia tidak mendapatkan jalan lain
kecuali berorientasi ke depan menuju yang lebih baik, bertumbuh, dan melakukan
pekerjaan sebaik mungkin.

Semoga.
di poskan oleh:http://egha-uly.netne.net(egha)

Hikmah dari Iklan

Tahukah Anda kalau iklan yang sering membuat kita kesal ternyata memberikan banyak hikmah untuk kita? Betul, banyak hikmah yang bisa saya ambil dari membaca, mendengar, dan melihat iklan. Dari mana pun, baik TV, radio, koran, majalah, dan internet. Apa hikmah yang bisa kita ambil?

Pertama, kita bisa belajar strategi bisnis para pebisnis sukses. Jika kita jeli melihat iklan-iklan dari produk yang begitu populer, kita akan menemukan strategi bisnis dibalik produk atau jasa yang ditawarkan oleh iklan tersebut. Tentu saja, kita akan memahami strategi bisnis orang lain jika kita sudah memiliki pemahaman strategi marketing yang memadai. Jika kita tidak faham dengan strategi bisnis atau marketing, tentu akan sulit untuk menangkap strategi dibalik iklan tersebut.

Kedua, hikmah dari iklan ialah melatih kreativitas kita. Semakin banyak iklan yang kita lihat, akan semakin banyak ide yang kita ketahui. Ide-ide yang sudah ada bisa memacu kreativitas kita untuk menemukan ide bisnis atau ide marketing baru. Jadi bukan berarti kita meniru ide orang lain, tetapi sebagai masukan untuk ide-ide bisnis selanjutnya.

Kita bisa mendapatkan ide baru dengan cara memodifikasi ide yang sudah ada menjadi ide baru. Bisa juga dengan menggabungkan ide yang sudah ada. Cara lain ialah dengan memperbesar atau memperkecil ide yang sudah ada. Atau kita juga bisa menyesuaikan suatu ide dengan target pasar yang baru. Dengan cara ini, kita akan menemukan banyak ide bisnis, bahkan jumlahnya tidak terbatas.

Ketiga, bisa saja kita menemukan peluang bisnis yang bagus dengan rajin melihat iklan. Saya sering mendapat pertanyaan tentang ide bisnis apa yang bagus, padahal kita bisa menemukan ide tersebut dari iklan. Dari iklan kita bisa melihat dan belajar terhadap ide-ide yang sudah ada kemudian kita ubah dengan cara kreatif sehingga kita akan menemukan ide bisnis baru yang potensial. Bisa juga kita menemukan tawaran bisnis yang bagus dari membaca iklan seperti tawaran mlm atau tawaran membuka cabang.

Salah satu ciri bisnis yang menguntungkan ialah iklannya terus muncul dalam waktu lama. Mengapa? Karena jika tidak menguntungkan maka pemilik bisnis tersebut tidak akan punya uang untuk membayar iklan yang mahal. Memperhatikan iklan bisa memberikan masukan kepada kita, iklan apa yang memberikan keuntungan.

Inilah 3 hikmah yang bisa kita petik dari iklan. Mulai sekarang, dari pada marah-marah karena keasyikan kita terganggu oleh iklan, mulailah membuka pikiran untuk menemukan hikmah dibalik iklan. Saat membeli koran, saya selalu membaca iklan. Saat membaca majalah pun sama. Begitu juga saat membaca website saya sering mengklik iklan. Saya mendapatkan banyak hikmah dari iklan. Bagaimana dengan Anda?

Dengan memahami bahkwa ada hikmah dibalik iklan, akan menyebabkan emosi kita tetap stabil saat kita diserbu dengan iklan. Marah karena iklan akan membuat emosi kita negatif dan akan melemahkan motivasi diri kita. Mulai sekarang insya Allah kita akan lebih berpikir positif meski iklan banyak mengganggu kita.

Jika Anda mengetahui ada hikmah lain dari iklan, silahkan bagikan dengan pembaca Motivasi Islami melalui form komentar.
di poskan oleh:http://egha_uly.netne.net (egha)

Saya Bersyukur dan Ingin Lebih

“Sudahlah, syukuri saja yang ada!”

Kalimat ini sering dialamatkan kepada mereka yang memiliki ambisi sangat besar. Bahkan kepada orang yang hanya ingin meningkatkan taraf hidup pun sering mendapat “nasihat” seperti ini. Kalimat ini seolah sudah bijak tetapi masih menyimpan pertanyaan besar, betulkan makna bersyukur itu menerima apa yang sudah ada tanpa berharap lebih banyak nikmat lagi?

Jika definisi tersebut benar, maka tidak akan ada perintah untuk berikhtiar kepada manusia. Buat apa berikhtiar jika kita sudah cukup dengan nikmat yang sudah ada? Perintah bersyukur adalah perintah mengakui dan berterima kasih atas semua nikmat Allah. Tanpa kecuali, termasuk nikmat yang tidak kita usahakan maupun nikmat yang kita usahakan. Jadi tidak ada korelasi bahwa kita cukup mensyukuri nikmat yang sudah ada saja.

Yang kedua, pada QS Ibrahim ayat 7 sudah jelas disebutkan bahwa kita diperintah bersyukur dan Allah akan menambah nikmat kita. Yang ketiga, kita juga diperintahkan oleh Allah dan dicontohkan oleh para Nabi untuk berdo’a meminta tambahan nikmat kepada Allah. Dimanakah penjelasan yang menyuruh kita tidak berharap untuk mendapatkan lebih banyak nikmat lagi?

Hal ini sudah menjadi keyakinan sehingga menjadi suatu mindset keliru pada sebagian umat Islam. Mereka menjadi memiliki suatu batasan tanpa disadari dalam pikirannya bahwa mereka sebenarnya tidak berhak mendapatkan nikmat yang lebih banyak. Saat mereka berharap nikmat yang lebih banyak baik nikmat materi maupun maknawi, mereka takut menjadi orang yang tidak bersyukur.

Yang benar adalah kita tetap berhak mendapatkan nikmat yang lebih banyak lagi dibanding nikmat yang sudah kita miliki sambil mensyukuri nikmat yang sudah ada. Yang tidak boleh adalah kita berusaha mencari nikmat karena kita mengingkari nikmat yang sudah ada. Mulai sekarang mari kita ubah mindset kita menjadi orang yang beryukur sambil mengharap nikmat lebih banyak lagi. Tetaplah berdoa dan berusaha untuk nikmat yang lebih banyak dan tetaplah bersyukur atas apa yang sudah kita terima. Kedua hal ini bisa kita lakukan secara bersamaan, bahkan harus.

Koq Belum Berhasil Juga?

Sering kali setelah kita berusaha dan berdo’a untuk meraih sesuatu atau terlepas dari suatu kesulitan, hasil yang kita harap seperti jauh panggang dari api. Padahal bisa jadi kita sudah berusaha sekuat tenaga. Kita juga tidak lepas dari memanjatkan do’a kepada Allah SWT agar apa yang kita harapkan segera tercapai, tetapi mengapa tidak berhasil juga?

Bagi orang yang beriman, sebaiknya kita kembalikan saja kepada Allah SWT. Kita yakin dibalik kesulitan yang kita hadapi ada hikmah yang belum kita ketahui. Misalnya bisa saja Allah memang memperlambat dalam mengabulkan do’a kita seperti dikatakan dalam sebuah hadits:

Tidak ada seorang Muslim yang menghadapkan mukanya kepada Allah untuk berdo’a, kecuali Allah memberikannya (memenuhinya), kadang dipercepat dan kadang diperlambat. (HR Ahmad dan Hakim)

Atau bisa saja apa yang kita harapkan memang tidak baik bagi kita.

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS Al Baqarah:216)

Bisa juga merupakan ujian kepada Allah karena kita termasuk orang yang beriman.

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (QS Al ‘Ankabuut:2)

Mungkin sengaja Allah simpan untuk diakhirat nanti.

Tidak ada seorang Muslim pun yang berdo’a dengan suatu do’a yang bukan do’a menyangkut dosa atau menyangkut memutuskan silaturahim, kecuali Allah akan memberinya dengan salah satu dari tiga kemungkinan: segera dipenuhi-Nya do’a tersebut, atau disimpan-Nya sebagai simpanan pahala di akhirat, atau dihindarkan-Nya dia dari kecelakaan atau kejelekan yang sebanding. Mereka (para sahabat) bertanya: bagaimana kalau kami memperbanyak? Rasul menjawab: Allah akan memperbanyak lagi. (HR Ahmad, Bazzar, Abu Ya’la, dan Hakim)

Oleh karena itu, tetaplah berusaha, tetaplah berdo’a serta tetap menjaga pikiran positif terhadap yang menimpa kita. Insya Allah, semua yang kita lakukan (baik do’a dan usaha) tidak akan sia-sia. Selalu membawa hasil, hanya saja mungkin berbeda dengan apa yang kita pikirkan sebelumnya.

di poskan oleh:http://egha-uly.netne.net (egha zha)

Eureka Archimedes

Anda mengenal kata Eureka? Kata ini begitu terkenal karena diteriakan oleh seorang ilmuan sambil berlari tanpa mengenakan busana. Mengapa tanpa busana? Karena dia menemukan suatu “ilham” saat dia sedang mandi. Saking senangnya dia meneriakan “Eureka!” dan langsung keluar kamar mandi, dia lupa kalau dia tidak mengenakan busana. Eureka yang berarti ketemu, adalah suatu kata “ajaib” yang dicari-cari oleh seseorang yang sedang mencari sesuatu. Dan jika sudah ketemu akan memberikan kebahagiaan yang luar biasa.

Ilmuan tersebut kita kenal dengan nama Archimedes. Mungkin kita pernah mengenal dia saat kita belajar ilmu Fisika sewaktu kita sekolah. Namun kita tidak akan membahas apa yang ditemukan oleh Archimedes tetapi lebih kepada proses “penemuan” yang insya Allah bisa kita terapkan dalam proses penemuan-penemuan lainnya. Penemuan yang dimaksud bukan hanya penemuan-penemuan ilmiah, tetapi bisa juga untuk penemuan berbagai solusi hidup kita sehari-hari.

Saat itu (3 abad SM), seorang Raja meminta Archimedes yang telah dikenal sebagai ilmuan untuk menentukan berat relatif emas dan perak yang terdapat dalam sebuah mahkota. Tentu dia berpikir keras karena menerima tugas dari seorang Raja. Saking kerasnya dia mencari jawabannya, mahkota tersebut dia bawa ke kamar mandi. Ketika dia duduk berendam sambil merenungkan mahkota tersebut, maka “ide” muncul seketika dan dia langsung berteriak Eureka!

Mungkin kita pernah menerima tugas dari seorang Raja atau Presiden, namun kita sering menerima desakan kebutuhan hidup. Baik untuk bertahan hidup atau saat kita ditimpa bencana. Kita perlu sebuah solusi yang akan membuat kita berteriak Eureka. Mungkin suatu saat anak kita melanjutkan pendidikan dan kita membutuhkan biaya dengan segera. Mungkin suatu saat kita memerlukan biaya karena salah seorang keluarga kita sedang sakit. Dan berbagai kemungkinan lainnya yang memerlukan solusi.

Jika kita belajar kepada pengalaman Archimedes, ternyata solusi datang saat dia dalam kondisi tenang setelah dia berpikir keras. Artinya jika kita ingin mendapatkan suatu solusi, kita tetap harus berusaha terlebih dahulu, seperti berpikir keras dan mencoba kemudian tenangkan diri kita. Biasanya solusi akan datang saat kita dalam keadaan rileks atau pikiran kita terputus sejenak dengan masalah yang sedang kita hadapi.

Jadi saat Anda mencari solusi, berpikirlah sekuat tenaga, kumpulkan berbagai informasi, dan tenangkan diri Anda. Saat pikiran kita tenang, pikiran memiliki keleluasaan dalam mencerna apa yang telah kita usahakan sebelumnya. Apa lagi jika kita menenangkan pikiran dengan cara beribadah seperti shalat istikharah, shalat hajat, berdo’a, dan berdzikir, bukan hanya pikiran kita yang tenang tetapi bisa jadi Allah memberikan ilham kepada kita karena kita lebih dekat dengan Allah.

Inilah salah satu hikmah dari sekian hikmah yang bisa kita dapatkan dari berbagai ibadah ritual dalam ajaran Islam. Ibadah ritual sangat dipentingkan dalam Islam karena ternyata memberikan hikmah yang tak terhingga bagi kehidupan kita. Oleh karena itu, untuk kehidupan yang lebih baik, untuk akhirat dan dunia, maka marilah kita tingkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita.
di poskan oleh:http://egha-uly.netne.net(egha)